Terima kasih buat para Investigoers yang sudah menyempatkan bergabung dari artikel sebelumnya. Respon kalian terus memberi kami semangat untuk membuat tulisan baru. Karena masih banyak yang bingung memilih antara aplikasi atau broker apa yang sebaiknya digunakan untuk memulai investasi di luar negri, maka kami akan coba share review dari 3 platform yang sudah pernah kami gunakan ini. Kami akan tetap berusaha untuk fair dan unbiased, namun dalam usaha untuk tetap transparan, bila kalian mendaftar Tiger atau IBKR menggunakan referral code yang kami bagikan, Investigo akan memperoleh benefit berupa cashback (untuk sementara kami belum ada kerjasama dengan GoTrade).
Bila kalian berniat untuk memulai investasi di pasar US, jangan lupa untuk subscribe ya:
Kedepannya, Investigo berencana membuat lebih banyak lagi analisa saham US dan internasional.
Notes : Review ini dibuat dengan tujuan untuk meng-edukasi. Kelebihan atau kekurangan dari setiap platform itu wajar. Ketika kami mengkritik, bukan berarti kami membenci sebuah platform. Yang pasti kami justru senang karena banyak broker yang membuat investasi menjadi lebih mudah. Cheers.
Sebagai penggila teknologi, sudah dari dulu kami tertarik untuk berinvestasi saham di US. Meski sebenarnya kami sudah mulai berinvestasi saham di Indonesia sejak tahun 2011, tapi kami baru memulai investasi saham di US sejak akhir tahun lalu. Mengapa harus menunggu sampai 10 tahun lamanya untuk memulai?
Karena proses pembukaannya lumayan ribet, minimum depositnya yang tinggi dan kurangnya informasi yang tersedia. Namun sejak beberapa tahun lalu, beberapa broker internasional seperti IBKR dan Tiger mulai menyederhanakan proses pendaftaran menjadi lebih mudah (mungkin kita harus berterima kasih kepada Robinhood yang membuat pada broker lebih ga sombong2 amat). Dan bahkan, setelah lama ditunggu-tunggu, aplikasi semi-lokal GoTrade akhirnya dirilis yang menawarkan segala kemudahan bagi calon investor Indonesia yang tertarik untuk berinvestasi di bursa efek US.
Namun bagaimana sih kelebihan dan kekurangan dari ketiganya?
Langsung aja kita bahas satu per satu.
Bagian 1 : UI/UX (User Interface/User Experience)
Pertama kali membuka aplikasi Interactive Broker (selanjutnya disebut IBKR), saya cukup terkejut - bukan secara positif - karena penampilan interfacenya yang terlihat sangat kuno, bahkan bila dibandingkan dengan aplikasi broker sekuritas lokal seperti IPOT atau Mirae. Layout dari panel yang berisi informasi dan tombol juga kurang intuitif.
Selain itu, harga di IBKR tidak ditayangkan secara real-time, ada lag sekitar 5 menit (kamu dapat mengaktikan market data real time, tapi ada syarat dan biayanya). Tetapi IBKR memuat cukup banyak informasi penting tentang perusahaan seperti tanggal earning call atau pembagian dividen, berita yang relevan, beberapa metrik valuasi, dan profil perusahaan.
Sebaliknya, Gotrade menawarkan penampilan yang sangat simpel, bersih dan intuitif. Setiap halaman saham berisi informasi seperti harga, chart, berita, serta beberapa metrik seperti P/E atau dividend yield. Selain itu, keunggulan Go Trade adalah mereka memiliki fitur kurasi saham menjadi sebuah kategori atau tematik tertentu, seperti misalnya “lifestyle”, “fintech”, “ESG” yang akan sangat membantu buat investor baru yang bingung mau beli saham apa. Ini mengingatkan saya terhadap fitur yang dipopulerkan oleh Public.
Disatu sisi, ini akan sangat membantu investor baru, namun disisi lain, saya khawatir fitur seperti ini akan mendorong mereka untuk sembarang membeli saham selama dianggap keren tanpa melakukan analisa yang cukup. Apakah ini termasuk gimmick atau fitur yang penting? Depends. Tapi bagi kami ini termasuk fitur yang nice to have.
Untuk Tiger, mereka memiliki penampilan yang cukup modern (meski tidak clean seperti Go Trade) dipadu dengan panel informasi yang sangat lengkap. Mungkin tidak berlebihan kalau saya bilang halaman Tiger itu seperti mini Bloomberg Terminal.
Di halaman utama saham, anda akan disambut oleh berbagai rangkuman informasi yang populer seperti P/E, Market cap, Yield, outstanding shares, juga orderbook. Scroll ke samping dan anda bisa melihat informasi keuangan yang lebih lengkap atau melihat trend keuangan dalam 5 tahun terakhir. Kamu juga bisa membuat screener untuk mencari saham sesuai dengan kriteriamu dalam aplikasi Tiger.
Bahkan bagi penyuka analisa teknikal, Tiger dapat menampilkan berbagai chart beserta indikator seperti MA, Stochastic, MACD, dll. Kamu juga dapat menambahkan trendline atau garis Fibonacci. Jujur saya bukan chartist, jadi saya tidak tahu seberapa lengkap fiturnya bila dibandingkan dengan aplikasi seperti Tradingview yang memang dibuat khusus untuk para chartist, but as far as free feature goes, Tiger setidaknya cukup mengcover kebutuhan anda.
Verdict :
Sebenarnya, baik IBKR dan GoTrade tidak buruk-buruk amat, namun Tiger yang terlalu amazing.
Meski perlu saya tekankan bahwa Go Trade sangat mudah digunakan dan newbie friendly, tapi kalian tidak akan selamanya menjadi newbie dan ada waktunya bahwa informasi yang lengkap seperti yang diberikan oleh Tiger menjadi bernilai.
For IBKR, you sucks ass, why can’t you hire better UI designer?
Tiger : score 5/5
IBKR : score 2/5
Go Trade : score 2/5
Catatan : Tiger dan IBKR memiliki fitur trading melalui desktop (web) sementara trading via Go Trade wajib menggunakan aplikasi. Kecuali kalian merupakan seorang day trader, kami kira fitur desktop trading tidak akan banyak terpakai. Oleh karena itu, fitur ini tidak mempengaruhi hasil penilaian.
Bagian 2 : Fee dan Biaya-Biaya
Sebagai broker yang menjanjikan commision free, maka tidak perlu kaget kalau Go Trade unggul dalam hal biaya. Keunggulan Go Trade bukan hanya dalam hal fee jual beli saja, namun juga secara keseluruhan mereka memiliki keunggulan dalam hal biaya dibandingkan IBKR dan Tiger.
Karena hampir semuanya gratis di Go Trade, maka kami akan membahas lebih dulu mengenai Tiger dan IBKR.
Untuk Tiger, komisi jual belinya adalah sebesar $0.01 per lembar saham dengan minimum $ 1.99 per transaksinya. Itu artinya jika kamu membeli dibawah 200 lembar saham, maka kamu akan tetap kena komisi sebesar $ 1.99 .
IBKR menarik komisi yang lebih rendah, yaitu $0.005 per lembar dengan minimum per transaksi sebesar $1 saja. Namun uniknya, mereka juga memiliki komisi maksimum per-order sebesar 1% dari nilai order. Bila nilai minimum ini jumlah lebih besar dari nilai komisi maksimum, maka nilai komisi maksimum tetap akan menjadi prioritas. Ini cukup penting buat kamu yang tertarik untuk invest di penny stock. Sebagai contoh bila kamu membeli 10 lembar saham seharga @ $0.2. Seharusnya kan komisi yang dikenakan sebesar 10 lembar x $0.005 = $ 0.05. Namun dari rumus komisi maksimal, maka jumlahnya dibatasi menjadi 1% dari nilai transaksi sebesar $2 menjadi hanya $0.02, dan ini komisi yang akan kamu bayarkan meski jumlahnya dibawah nilai komisi minimum $1.
Jika kamu tertarik membeli option, maka di Tiger, fee yang akan kamu bayarkan adalah $0.95 per kontrak (1 kontrak sama dengan 100 lembar, jadi seperti 1 lot di Indonesia). Sementara IBKR memasang tarif $0.65 per kontrak dengan minimal $1 per transaksi. Itu adalah tarif komisi untuk transaksi di bursa efek US. Untuk bursa efek lain seperti Hong Kong, Australia atau Inggris, tarifnya bervariasi yang bisa dilihat disini untuk Tiger, dan disini untuk IBKR.
Meski sebenarnya tidak ada biaya yang dikenakan ketika melakukan deposit atau penarikan dana, baik Tiger maupun IBKR sebagai perusahaan luar negri mengharuskan pengguna untuk melakukan transfer ke rekening bank luar (Tiger ke bank DBS dan IBKR ke bank JP Morgan). Umumnya biaya transfer ke luar negri sekitar $30 atau Rp 500.000. Bila kamu menggunakan Digibank, untuk saat ini mereka masih memiliki promo gratis biaya transfer ke luar negri (setau kami untuk saat ini hanya Digibank yang memiliki transfer gratis). Sayangnya ini hanya berlaku ketika kamu melakukan deposit. Ketika menarik dana, ada biaya transfer dari bank luar negri ke bank lokal ($25 untuk Tiger dan $20 untuk IBKR).
Untuk margin, Tiger mengenakan biaya 4.07% per tahun sementara IBKR mengenakan biaya 1.57% per tahun.
Itu semua biaya yang berkaitan untuk Tiger.
Untuk IBKR, ada biaya tambahan lain seperti maintenance fee sebesar $10 per bulan yang akan dikenakan bila total komisi bulanan yang kamu bayarkan tidak sampai $10. Biaya market data sebesar $10 (gratis bila komisi diatas $30).
Go Trade, konsisten dengan janjinya sebagai commision free broker. Mereka tidak menarik biaya apapun kecuali untuk biaya penarikan dana sebesar $12 (Padahal Alpaca sendiri tidak menarik biaya untuk withdrawal). Untuk saat ini, pengguna baru dapat langsung memperoleh welcome gift berupa $4 yang dapat langsung ditransaksikan (to be fair, nilai bonus tersebut tidak bisa dicairkan karena adanya biaya withdrawal. Anyone who comes up with this promotion strategy deserve a raise).
Berbicara bonus atau promosi, Tiger juga memiliki berbagai gimmick ala game dimana bila kamu login setiap hari, ada poin yang bisa kamu tukarkan untuk berbagai fitur dan voucher. Waktu CNY kemarin, Tiger juga memberikan promosi voucher yang sangat menarik (saya ingat bonus yang saya terima nilainya sekitar SG$120, tapi memang ada unsur randomnya).
Verdict
Go Trade jelas unggul secara biaya. IBKR secara umum memiliki struktur biaya yang paling tinggi. Namun baik IBKR atau Tiger akan terasa lebih murah secara persentase bila modalmu semakin besar.
Tiger : score 4/5
IBKR : score 3/5
Go Trade : score 5/5
Notes : Bonus atau promosi tidak masuk dalam penilaian.
Bagian 3 : Ketersediaan pilihan aset
Let me get this straight, this ain’t gonna be a fair fight.
Di Go Trade, kamu hanya bisa membeli beberapa saham US dan ETF saja. Entah apa yang dijadikan pertimbangan. Beberapa saham seperti EDIT atau SGMO yang listing di Nasdaq atau LUMN di NYSE tidak bisa dibeli di aplikasi. Saham brand populer lain yang tersedia di OTC seperti NTDOY (Nintendo) atau TCEHY (Tencent) juga tidak tersedia. Beberapa ETF yang cukup populer seperti KWEB (ETF untuk Tech di China) dan GNOM (ETF untuk teknologi genomik) juga tidak tersedia.
Jika kamu memang hanya berniat membeli saham big caps seperti Facebook, Google atau Tesla, ini mungkin tidak menjadi masalah bagimu, tapi kadang kita menemukan hidden treasure di small/medium cap stock dan sangat disayangkan kalau kita tidak bisa membelinya.
Selain koleksi saham yang tidak komplit, Go Trade juga tidak memiliki akses terhadap pasar option, waran dan futures yang sudah menjadi standar di aplikasi broker internasional lainnya.
Sebaliknya Tiger memiliki akses ke bursa efek di 5 negara, yaitu US, Australia, Hong Kong, China dan Singapore, ditambah akses untuk membeli option, waran, futures, dll. Produk derivatif seperti option memang termasuk kategori high risk play yang bisa memberi keuntungan yang sangat besar (atau kerugian), namun option juga bisa digunakan sebagai hedging atau istilahnya asuransi, jadi sangat disayangkan kalau fitur seperti ini belum tersedia di Go Trade.
Bila Tiger sudah dirasa cukup lengkap, maka IBKR jauh lebih lengkap lagi.
Selain semua yang ditawarkan Tiger, di IBKR kamu juga bisa membeli logam mulia seperti emas, fixed incomes, bahkan jasa seperti advisory atau broker manual. Dan itu semua masih ditambah ke akses bursa efek yang jauh lebih lengkap, yaitu :
North America : US, Mexico, dan Canada
Eropa : UK, Prancis, Jerman, Austria, Estonia, Latvia, Lithuania, Belgia, Hungaria, Israel, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Asia Pacific : Australia, Hong Kong, India, Jepang, dan Singapore
Anehnya memang kamu tidak bisa membeli saham di bursa efek China melalui IBKR secara langsung. Secara teori seharusnya kamu bisa membeli melalui Hong Kong Stock Exchange melalui channel Shanghai-Hong Kong, tapi saya kurang memahami apa saja persyaratannya. Dan lagi saya tidak terlalu tertarik untuk berinvestasi di perusahaan China karena risiko fraud. Apalagi biasanya perusahaan China yang cukup terpercaya dan memiliki reputasi juga memilih untuk listing di bursa Hong Kong seperti Alibaba atau China Mobile.
Oh ya, cukup penting juga. Baik di Tiger dan IBKR, kamu bisa mengambil posisi short. Buat yang tidak tahu, posisi short adalah posisi menjual saham yang tidak kamu miliki dengan harapan harga sahamnya turun sehingga kamu dapat membeli kembali (mengcover posisi short) di harga yang lebih rendah.
Kasus seperti inilah yang menjadi asal mulanya fenomena Gamestop. Dimana Melvin Capital memegang posisi short yang sangat besar di saham Gamestop. Masalahnya pada suatu titik, tidak adalagi yang bersedia menjual saham Gamestop, sehingga Melvin tidak dapat meng-cover posisinya, sementara harga terus naik (short squeeze). Perlu diperhatikan kalau posisi short sangatlah berisiko. Tidak seperti posisi long yang memiliki risiko rugi terbatas (maksimal 100% dari uangmu), dan potensi keuntungan tidak terbatas (bisa naik beribu-ribu persen), sebaliknya posisi short memiliki potensi keuntungan terbatas (harga saham turun ke 0), dan risiko kerugian tidak terbatas (bila naik beribu-ribu persen). Jadi ini jelas bukan permainan untuk investor baru.
Verdict
Ya, kamu bisa beli $TSLA di Go Trade, dan bagi sebagian orang, itu saja sudah dari cukup. Tapi ini review, dan kami harus memberi nilai sesuai dengan realita yang ada. Semakin banyak pilihan, semakin bagus.
Tiger : score 4/5
IBKR : score 5/5
Go Trade : score 1/5
Catatan : Tiger tidak memiliki fitur fractional shares (membeli dibawah 1 lembar), sementara IBKR dan Tiger mendukung fractional shares.
Bagian 4 : Lisensi dan Keamanan
Baik Tiger dan IBKR sudah terdaftar sebagai member FINRA yang artinya mereka sudah mengantongi izin resmi dari SEC (Security Exchange Commision), serta regulasi lainnya yang berhubungan dengan bursa efek negara lain.
Untuk Go Trade, saat ini mereka tercatat sebagai perusahaan sekuritas di Malaysia bernama TR8 Securities.
Mereka bekerjasama dengan Alpaca sebagai API sekaligus broker yang sebenarnya memiliki izin untuk bertransaksi saham US.
Baik Tiger broker maupun IBKR merupakan perusahaan terbuka yang sudah tercatat di bursa efek US dengan kode TIGR dan IBKR, jadi laporan keduanya bisa diakses dengan mudah. Keduanya memiliki aset lancar diatas $1 billion yang setidaknya cukup untuk memitigasi bila ada masalah dalam jangka pendek. Btw, salah satu investor inti dari Tiger tak lain dan tak bukan adalah Interactive Broker sendiri, dan juga Xiaomi.
Sementara baik Go Trade maupun Alpaca merupakan start-up yang relatif baru sehingga tidak ada informasi keuangan yang bisa diakses. Per data Crunchbase, Go Trade pernah memperoleh investasi dari Y Combinator sebesar $150.000. Sementara Alpaca sejauh ini sudah memperoleh funding total mencapai $22 juta. Tapi sepertinya cukup jelas kalau secara keuangan, keduanya dibawah IBKR dan Tiger.
Untuk bank kustodian, Tiger menggunakan bank DBS. Sementara IBKR bekerjasama dengan beberapa bank seperti JP Morgan dan DBS. Saya tidak menemukan informasi mengenai bank kustodian yang dipakai oleh Go Trade dan Alpaca, apalagi bila kamu deposit dana, uang yang ditransfer ditujukan ke rekening yang tercatat atas nama Go Trade.
Bagian 4.1 : Keamanan Sistem
Tiger memiliki fitur 2FA (2 Factor Authentication) yang bersifat optional. Berdasarkan pengalaman saya, anda akan otomatis login setiap kali membuka aplikasi tanpa harus scan biometrik atau memasukkan password. Tentunya ini bisa berbahaya jika handphone hilang sebelum anda sempat mengaktifkan 2FA.
Sebaliknya di IBKR, 2FA sudah diharuskan dari awal ketika membuat akun. Bahkan IBKR juga memiliki sistem keamanan yang disebut Secure Login System yang mengunci akun anda pada device yang tersambung.
Go Trade untuk sementara tidak memiliki fitur 2FA. Hanya login dan pin seperti layaknya aplikasi Gojek. Aspek penting lainnya seperti support atau dukungan dari sisi Go Trade juga sangat kurang. Di website Go Trade tidak ada informasi kontak yang bisa dihubungi selain akun social media di Facebook, Instagram dan LinkedIn.
Sementara pengguna Tiger dan IBKR dapat menghubungi customer service melalui email, telpon atau live chat.
Verdict
Sebagai sebuah aplikasi untuk berinvestasi, aspek keamanan menjadi faktor yang sangat penting. Kita bukan berbicara tentang aplikasi untuk hiburan atau kehidupan sosial saja. Kita mempercayakan aset bersih dalam jumlah yang sangat signifikan ke dalam sistem mereka. Tentunya kita mengharapkan agar tidak terjadi masalah yang bersifat diluar kendali kita.
Dalam hal ini, jujur saya melihat apa yang diberikan oleh Go Trade masih sangat kurang dibandingkan aplikasi lainnya. Saya harap ini menjadi prioritas Go Trade kedepannya.
Tiger : score 4/5
IBKR : score 5/5
Go Trade : score 2/5
Overall
Mempertimbangkan keempat bagian tersebut, kami kira seharusnya kelebihan dan kekurangan dari setiap broker sudah cukup jelas. Ketiganya tidak ada yang benar-benar sempurna. Masing-masing memiliki pangsa pasarnya sendiri dan mentarget pada jenis investor yang berbeda.
Go Trade menawarkan penampilan yang cantik, mudah dipakai, dan biaya rendah, yang membuatnya cocok untuk investor baru yang sedang belajar atau ingin mencoba-coba. Bagi mereka, maka segala fitur yang ditawarkan Go Trade mungkin sudah dirasa cukup untuk mememenuhi kebutuhan yang ada.
Sebaliknya buat investor yang ingin naik level, maka tentunya anda membutuhkan fitur dan akses yang lebih lengkap lagi, meski itu berarti anda harus bersiap mengeluarkan biaya tambahan yang bagi kami pribadi sangatlah setara dengan apa yang akan kalian dapatkan.
Tiger lebih cocok untuk power user yang ingin aktif trading. Penampilan modern dan intuitif serta ketersediaan data dan bahan analisa pada aplikasi akan sangat bermanfaat bagi investor atau trader.
IBKR mematok tarif yang relatif tinggi, serta desain yang terkesan ketinggalan zaman. Namun sebagai gantinya, investor akan memperoleh rasa nyaman akan berbagai fitur keamanan yang ada, juga akses terhadap pasar bursa efek yang sangat luas. IBKR mungkin akan lebih cocok buat investor besar yang ingin membangun portofolio yang diversified.
Tapi bagi kami pribadi, Tiger merupakan pilihan yang terbaik, mengkombinasikan fitur yang sangat lengkap, penampilan modern, serta standar keamanan yang memberi ketenangan batin. Bahkan seandainya bila kamu memilih IBKR atau Go Trade sekalipun, tidak ada salahnya membuka Tiger juga meski hanya dipakai sebagai tools untuk analisa.
Bagaimana menurut kalian? Mungkin ada juga yang sudah punya pengalaman dan ingin berbagi pendapat di komen?
Kami harap review ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang tertarik untuk mulai berinvestasi di US, namun bingung broker apa yang sebaiknya dipakai. Bila kalian ingin lebih serius mendalami investasi di US atau internasional, jangan lupa subscribe ya.
Jika kalian memutuskan untuk menggunakan Tiger atau IBKR, kami memiliki panduan yang bisa membantumu.
saya ingin bertanya lebih jauh lagi mengenai penjelasan diatas, ada email atau no yang bisa di hubungi?